Remix [chapter 1]

Cast :     Lee Seol (OC)

Oh Sehun

Choi Sulli

Other Cast: Exo

Genre : friendship,rommance,comedy(?),school life

Author : bingle_yeppo#njess

Notes : ini FF terinspirasi dari berbagai macam FF yang aku baca dan berbagai macam film yang aku tonton lalu mencoba merangkainya menjadi sebuah FF berjudul “Remix”. Hope you like it J, SKEFO!!! Di FF ini Sehun dipanggil hyung oleh anggota exo yang lain karena Sehun dituakan karena dia itu ketua geng

Disclaimer: FF ini hanya milik saya seorang dan Tuhan Yang Maha Esa

Poster by : buat yg punya blog www.purpleblue05.wordpress.com, thanks yahhh buat posternya ^^

 

Lee Seol POV

“Annyeonghaseyo nae chagi !!” kata Sehun yang langsung merangkul bahuku.

“lepaskan Oh Sehun”

kataku dengan sedikit sebal pada Sehun. Yahh… aku sudah terbiasa dengan perlakuan Sehun yang merangkul pundakku, tapi jujur aku sangat terganggu dengan itu, tapi mau bagaimana lagi biarpun sudah ditegur samapi ribuan kali dia tidak akan pernah berhenti. Dia adalah salah satu anggota dari geng terkenal di sekolah kami, aku malas menyebutkan namanya. Dan dia ketua dari geng itu.

“kok marah sih~” goda Sehun.

“hyung!!” teriak seseorang yang sangat kukenali, Kim Jong In as known as Kai.

“hyung, tumben jam segini sudah datang? Biasanya kau yang paling telat.” Kata Kai

“eishh.. salah kalau aku datang cepat? Aku kan ingin cepat-cepat bertemu dengan my honey bunnie chagi” goda Sehun sambil mempererat rangkulannya.

“Sehun!! Ini sudah ke sekian kalinya aku menegurmu, tapi sekarang aku benar-benar tidak tahan dengan perlakuanmu, BERHENTI MENDEKATIKU DAN JANGAN PERNAH MENAMPAKKAN DIRIMU DI DEPANKU..LAGI!!” aku mengakhiri kalimatku dengan penuh emosi yang membuat Sehun dan teman-temannya hening tapi tiba-tiba terdengar suara tertawa yang menggelegar dari Sehun dan teman-temannya.

“ahahahahhahah!! Kau lucu sekali nona Lee, begini..ehm.. aku Oh Sehun dengan ini menyatakan tidak akan melakukan apa yang kau katakan nona Lee” kata Sehun

“neo?!?!?! Erghh?!?! Menyebalkan” ` langsung meninggalkan mereka.

“kau kenapa nona Lee?? Sedang datang bulan yahhh?” teriak Suho pada Seol dan disambut tertawaan oleh anggota geng yang lainnya kecuali Sehun.

PLAKK!! Satu jitakan keras mendarat di kepala Suho.

“Aww! Appo hyung!” kata Suho sambil meringis

“heyy!! Kau sadar dengan apa yang kau katakan? Mau ku habisi kau!!” ancam Sehun

“hmmm… nae arraseo, mianhae hyun aku tidak akan mengganggu bidadarimu itu lagi”

 

On the other side at class…(asek yahh bhs inggrisnya)

“annyeong!!” sapa Sulli, sahabatku.

“hmmm… annyeong” kataku lemas

“waeyo? Pasti Sehun oppa dan teman-temannya kan?? Aku tahu itu” jelas Sulli

“tak salah lagi” kataku sambil tertidur di mejaku,

Entah mengapa hari ini aku merasa tidak enak badan.

15 menit kemudian …

Bel pertanda masuk sudah berbunyi aku  segera bangun dari tidurku, tak lupa merapikan rambut dan seragamku. Tak lama kemudian Lee songsaengnim memasuki kelas.

“Selamat pagi, silahkan keluarkan buku kalian”

jujur aku sangat menyukai cara Lee songsaengnim mengajar, singkat tapi bermakna. Selama pelajaran berlangsung  aku sangat tidak bisa konsenterasi, kepalaku sangat pusing.

“jeoseongimnida songsaengnim, aku ingin minta izin ke toilet” aku meminta izin pada Lee songsaengnim,

“2 menit” kata Lee songsaengnim singkat tanpa mengalihakan perhatiannya dari papan tulis.

Akupun segera berjalan keluar dari kelas, tiba-tiba aku melihat Sehun dan teman gengnya sedang tersenyum jahil padaku, yahhh aku sekelas dengan mereka semua.

“mau apa lagi dia?” bisikku.

Aku berjalan melewati dengan gontai melewai setiap kelas di koridor sekolah. Akupun tiba di kamar mandi dan langsung membasuh wajahku dengan air kran. Dingin sekali. Lalu aku menatap pantulan diriku di cermin.

“kenapa wajahku pucat sekali?” tanyaku.

Setelah puas sekitar 5 menit di kamar mandi aku kembali ke kelas dengan keadaan lumayan baik.

“ya! Lee Seol, kenapa kau lama sekali di kamar mandi? Bukankah aku hanya mengijinkanmu hanya 2 menit saja?” kata Lee songsaengnim.

“jeoseongimnida songsaengnim” kataku sambil membungkukkan tubuhku 90⁰.

“duduk” kata Lee songsaengnim

“kau kenapa? Wajahmu pucat sekali” tanya Sulli

“aniyo..nan gwencana” jawabku bohong.

“gojimal!” Sulli adalah orang yang tak bisa dibohongi.

“hanya sedikit tidak enak badan, bukan apa-apa” kataku kembali mencoba untuk meyakinkan Sulli.

 

At the canteen..

“Lee Seol-ah” sapa Sulli

“kau yakin kau baik-baik saja? Kau tidak ingin pulang?” tanya Sulli

“ne..nan gwencana” kataku

“lalu kenapa makananmu tidak kau makan?” tanya Sulli

“aku tdak lapar” kataku.

Setelah selesai menemani Sulli makan, bel pertanda masuk sudah berbunyi. Aku dan Sulli langsung bergegas meninggalkan kantin. Ketika melewati kantin, tiba-tiba kepalaku sangat sakit dan mataku berkunang-kunang, setelah itu aku tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya, semuanya gelap.

Author POV

“omona!! Lee Seol-ah!!”

Teriak Sulli yang melihat Seol sudah tergeletak di lantai sekolah. Sehun yang melihat hal itu langsung berlari dan menghampiri kerumunan.

“o! Itu Seol!!” seru Luhan.

“Lee Seol-ah… ireona… Lee Seol-ah!!!” Sehun menampar pelan pipi Seol. Tanpa berfikir panjang Sehun langsung menggendong Seol ke UKS.

“minggir!” kata Sehun sambil mencoba melewati kerumunan.

 

At UKS

“ngng…” Seol mulai siuman.

“Seol-ah.. neo gwencana??” tanya Sehun khawatir.

“ya!! sejak kapan kau di situ?!?!” Seol kaget mellihat Sehun.

“oh! Seol-ah, kau sudah sadar?” kata Sulli yang baru datang dengan membawa segelas air mineral.

“kau mau minum??” tanya Sehun

“orang gila..” ujarku dengan sedikit berbisik sambil membuang muka dari Sehun.

“Sehun oppa sepertinya kau harus kembali ke kelas pelajaran sudah mulai” kata Sulli

“baiklah, kalau ada apa-apa panggil aku” kata Sehun.

“kalau ada apa-apa bukannya harus panggil dokter, apa kau seoerang dokter? Michin namja” kataku sambil menyinggung Sehun.

“hey… Lee Seol yang mani mani yeppo, aku khawatir padamu, kau seharusnya berterima kasih padaku” ucap Sehun dengan So’ manis.

Seol POV

“cihh..” aku meledeknya tapi sepertinya dia tidak mendengarku.

Sehun berjalan keluar dari UKS.

“Seol-ah.. cobalah untuk bersikap baik sedikit pada Sehun oppa, dia sepertinya benar-benar menyukaimu” kata Sulli.

“Sampai kapanpun aku tidak akan bersikap baik padanya, karena dia duluan yang bersikap tidak baik padaku” kataku berusaha membela.

“terserah kau saja” kata Sulli.

 

At class

“hyung, bagaimana keadaan Seol?” tanya Chen

“dia sudah siuman” kata Sehun singkat

“dia…belum tertarik.. padamu?” tanya Suho.

“sepertinya belum, tapi ku tidak akan pernah menyerah, aku akan melakukan apapun untuk menadapatkannya… apapun” kata Sehun penuh dengan percaya diri.

“apa kita perlu melakukan sesuatu?” tanya Luhan

“sutt.. jangan terlalu terburu-buru, kita biarkan keadaan seperti ini untuk sementara” jawab Sehun dan diakhiri sebuah smirk evil.

@taman sekolah

“Seol-ah..” kata Sulli

“hmmm..” jawabku sambil tidak melepas pandanganku dari bukuku.

“emm..aniya”

Mendengar jawaban Sulli aku langsung mengalihkan pandanganku dari buku dan menatap Sulli.

“wae? Marebwa” kataku.

“emm..aniya” jawab Sulli

“pasti ada sesuatu.. ayolah~~ beritahu aku” kataku sambil merajuk pada Sulli

“…”

“Sulli-ah, O! Uang jajanmu dinaikkan yahh??” Sulli menggeleng

“emm..kau baru dapat hadiah??” aku masih berusaha menebak dan Sulli kembali menggeleng.

“O! Aku tahu kau sedang menyukai seseorang yahhh” godaku pada Sulli

“aniya!!” jawab Sulli dengan rona merah di pipinya, aku tahu itu berarti dia benar-benar sedang menyukai seseorang.

“gojimal! Aku tahu, jadi tidak usah berbohong” kataku

“kau tidak mau tahu siapa orangnya?” tanya Sulli

“ahahahahah… kau lucu sekali Choi Sulli, siapa memangnya?” tanyaku pada Sulli

“emm.. Sehun oppa!”

Aku yang baru saja mengemut sebuah permen tiba-tiba tersedak permen itu.

“Ohok!! Ohok!!”

“Seol-ah !! neo gwencana?!?!” tanya Sulli panik.

Aku tersedak oleh sebutir permen sialan karena aku mendengar sebuah nama yang sangat menggelikkan,dan sekarang aku kesulitan bernafas, sama sekali tidak lucu.

“ohok!! Ohok!!” aku masih terbatuk-batuk, aku sangat sulit bernafas, sambil memukul-mukul dadaku aku terus terbatuk.

“Seol-ah!!”

Aku langsung berlari ke kamar mandi sekolah, belum sampai di kamar mandi aku kembali terbatuk-batuk di koridor sekolah, Sulli juga ikut mengejarku.

“Seol-ah mianhae..” kata Sulli

Dalam hati aku bergumam..

“Sulli-ah, maaf tidak menyelesaikan masalah”

Aku terus terbatuk-batuk dan ..

“hoek..hoek” aku akhirnya muntah, permen menyebalkan yang tersangkut di tenggorokanku akhirnya keluar bersama dengan seluruh isi perutku.

OTOS… (maksudnya On The Other Side…heheh)

“o! Apa itu Seol?” tanya Chen

“sepertinya ia, tapi kenapa dia muntah-muntah?” jawab Lay

“JANGAN-JANGAN!!!” ucap mereka bersamaan

“Seol-ah … minum dulu” Sulli memberikanku sebotol air mineral seusai aku muntah.

“gumawo..”ucapku lirih

“mianhae Seol-ah.. karena aku kau jadi muntah-muntah”

“Gwencana, tadi aku hanya kaget, O iya benar kau menyukai ‘si tengik’ itu?” tanyaku pada Sulli.

“Sebenarnya aku baru benar-benar menyukainya sejak tadi pagi” aku langsung menyembur air mineral yang baru saja ku teguk.

“ohok!! Ohok!! Secepat itu?!?!”

“sebenarnya aku sudah lama menyukainya, tapi ketika aku mengetahui bahwa Sehun oppa menyukaimu aku berusaha untuk menghilangkan perasaanku pada Sehun oppa, tapi ketika mendengar pengakuanmu di UKS tadi pagi bahwa kau tidak akan pernah menyukainya, aku kembali bersemangat untuk menyukai Sehun oppa”

Aku mendengarkan semua curhatan Sulli dengan serius.

“aku tidak punya hak untuk menyuruhmu jangan menyukainya, tapi kau harus tetap berhati-hati padanya jangan sampai kau dibutakan oleh perasaanmu, kau tahukan Sehun itu seperti apa? Jadi tetaplah berhati-hati”

Aku memberikan saran sahabatku itu dengan begitu detail, jujur aku sangat khawatir padanya dia termasuk orang yang sangat polos.

OTOS (author capek nulis on the other side, readers : tuh bisa thor?!, iya ya #plak)

“hyung!! Hyung!!”teriak Chen

“hmm..” jawab Sehun

`               “kau tahu?”

“aku tidak tahu” jawab Sehun singkat

“aishh.. hyung, seharusnya kau bilang “ada apa Chen?” atau “kenapa? Sendainya tadi kau melihatnya”

“kalau bicara yang jelas, jangan setengah-setengah” kata Suho

“tadi aku dan Lay melihat Seol muntah-muntah di koridor”

“MWO??!?!”

“hyung?!? Neo charanda?!?!? Akhirnya hyun kita bisa melakukannya” sorak D.O

Sehun langsung menghampiri D.O dan langsung mencengkram kerah seragam D.O

“jaga mu..”

Sehun menghentikan ucapannya dan tiba-tiba tersenyum seakan teringat sesuatu.

“hey..tunggu dulu, kalau aku benar-benar melakukannya, berarti aku dengan mudah bisa memiliki Seol seutuhnya”

Sehun melepaskan cengkramannya dari seragam D.O dan menyunggingkan smirk evilnya.

“ya! ya! lihatlah hyung kita sedang berfikir ahahahahaha neo charanda hyung!!”

Seru Suho dan langsung disambut tertawaan dari anggota geng lainnya kecuali Sehun, dia hanya tersenyum licik.

TRINGG!!

Bel sekolah berdering dengan sangat nyaring, pertanda jam pelamaran telah selesai dan waktunya pulang.

“kajja!! Sulli-ah!!”

Aku dan Sulli berjalan bersama melewati koridor sekolah, ketika kami sudah sampai di depan gerbang, ternyata sudah ada kakak Sulli yang menunggunya, Choi Siwon.

“o! Oppaku sudah menunggu, ya sudah aku duluan yahh.. annyeong!” kata Sulli sambil melambaikan tangannya.

“Seol-ah naiklah” kata Siwon oppa

“kalian duluan saja, aku masih ada urusan” kataku

“ayolahh.. Seol.. ini sudah sore, kalau kau pulang sendirian bahaya, sebentar lagi malam” Siwon oppa masih terus membujukku.

“ia Seol” sambung Sulli

“nan gwencana” jawabku kembali meyakinkan.

“baiklah kalau begitu kau hati-hati yahh” kata Siwon oppa.

“ne” kataku.

Aku mulai berjalan keluar sekolah, tiba-tiba aku merasa sebuah mobil sedang mengikutiku dari belakang, dan ketika aku berbalik..

“ya?!? sejak kapan kau di situ?” aku langsung kaget melihat mobil Sehun berjalan dengan begitu lambat mengikuti langkahku.

“daritadi.. naiklah” kata Sehun

“wahhh… coba lihat hyung kita sedang beraksi, apa ini tidak terlalu cepat hyung ahahaha”

Tiba-tiba lewat sebuah mobil yang dikemudikan oleh Chanyeol dan anggota geng yang lain…

TBC

Kalau masih pengen di lanjut komen.y harus bombastiss!!

 

 

3 pemikiran pada “Remix [chapter 1]

Tinggalkan komentar